Tipe Kapal dan Wujud Kapal


Kapal ialah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dan lain-lain) seperti sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal umumnya lumayan besar untuk bawa perahu kecil seperti sekoci. Dan dalam istilah inggris, dipisah di antara ship yang semakin besar dan boat yang lebih kecil. Secara kesukaannya kapal bisa bawa perahu tapi perahu tidak bisa bawa kapal. Ukuran sebetulnya di mana sebuah perahu disebutkan kapal selalu diputuskan oleh undang-undang dan ketentuan atau rutinitas di tempat.


Kapal ikan ialah kapal yang dipakai dalam usaha perikanan yang meliputi pemakaian atau kegiatan tangkap atau kumpulkan sumberdaya perairan, pengendalian usaha budidaya perairan dan pemakaian yang lain seperti penelitian, pelatihan, dan peninjauan sumberdaya perairan.  sepatu safety dr. osha harga yang sangat terjangkau dengan kualitas yang terjamin.


Konstruksi kapal

Konstruksi kapal ialah proses pembangunan kapal di galangan kapal yang didului oleh design dan diteruskan dengan pembangunan konstruksi kapal yang dengan diawali penempatan lunas, diteruskan dengan konstruksi kerangka/gading-gading, geladak, anjungan, kulit kapal. Sesudah kapal usai dikonstruksi seterusnya dikeluarkan ke laut untuk seterusnya dilaksanakan finising.


Mekanisme konstruksi

System konstruksi di kapal bisa dipisah tiga yakni:

1. system konstruksi memanjang (longitudinal framing system)

2. system konstruksi membentang (transverse framing system)

3. system konstruksi kombinasi (mixed framing system)


Konstruksi kulit double

Ketentuan baru yang diaplikasikan khusus untuk kapal tangker ialah kewajiban untuk memakai kulit double (ganda hull) untuk kurangi kesempatan pencemaran lingkungan karena kebocoran yang kemungkinan terjadi. Kebocoran kapal tangker bisa menyebabkan terusiknya lingkungan terutamanya pada biota laut dan hewan yang hidup dilingkungan laut dan garis pantai.


Salah Satu Karakter Kapal

Kecepatan sebagai salah satunya karakter kapal selain kekuatan olah gerak, ketahanan, capaian navigasi, konstruksi, sarana pengatasan dan mesin penangkapan, bila dalam kerangka kapal perikanan. Kecepatan banyak disentil pada proses design tetapi pada proses ini lebih banyak factor masih juga dalam penghitungan statis, dan kapal akan berhubungan dengan lingkungan perairan yang aktif. Dengan begitu banyak faktor memengaruhi kecepatan, baik intern atau external kapal. Sistem yang digunakan dalam tentukan kecepatan lewat penghitungan, test mode dan eksperimen rasio sebenarnya.


a. KECEPATAN KAPAL

Kecepatan kapal biasanya diakui oleh galangan pengalaman dari pembikinan kapal semacam dan support beberapa komponen lain seperti dimensi khusus, benaman, koefisien wujud dan daya mesin.


Pergerakan kapal pada kecepatan tertentu akan alami tahanan yang perlu ditangani oleh mekanisme propulsi kapal. Usaha untuk tingkatkan kecepatan harus kurangi hal sebagai tahanannya, misalkan tahanan gesek, tahanan gelombang yang tercipta karena kecepatan kapal dan hidrodinamika yang terkait dengan bangunan kapal. Oleh karena itu untuk meliputi karakter yang komplek dibikin wujud lambung kapal yang disebutkan displacement hulls dan rencana hulls.


Displacement hulls memiliki beberapa kebatasan diantaranya dalam implementasi rasio panjang-kecepatan. Nilai rasio ini sampai 1,4 apabila diinginkan kecepatan semakin besar kembali dibutuhkan tenaga tambahan untuk menanganinya dan perlu support hidrodinamika pada lambung kapal. Kebalikannya rencana hulls direncanakan untuk mendukung dinamika kecepatan tinggi dengan salah satunya langkah ialah sisi lambung bawah air berupa V dari transom sampai sisi tengah kapal.


b. TEKNOLOGI

Tehnologi kapal disokong oleh empat elemen yakni tehnologi perancangan, konstruksi, peralatan dan perawatan. Ke-4 elemen itu terkait dengan kecepatan kapal yang hendak berkaitan langsung atau tidak langsung.


Dimensi khusus kapal ditetapkan oleh saran dari kapal semacam yang sudah ada, jumlah dan tipe barang yang diangkut, rasio dimensi kapal, wilayah pelayaran dan lain-lain hingga tenaga pendorong bisa capai kecepatan tertentu yang diharapkan. Dimensi khusus kapal diakui dengan cermat karena tentukan kekuatan satu kapal. Rasio antara dimensi khusus kapal punya pengaruh pada kekuatan pergerakan, kestabilan dan kekuatan propulsi.


Demikian pula penyeleksian dan penghitungan yang ideal mengenai bahan, kemampuan, metode penangkapan, instalasi ruangan mesin dan gagasan permesinan untuk pengatasan sesuai "perubahan tehnologi akan punya pengaruh pada penghitungan kemampuan dan kecepatan kapal. Dalam hubungan itu bisa ditetapkan wujud sisi bawah kapal yang punya pengaruh pada tahanan, hidrodinamika dan karakter propeler yang punya pengaruh pada propulsi.


Semuanya yang tercakup dalam karakter sistematis semua sisi kapal disebutkan konstruksi dan sebagai tahapan lanjut perancangan. Bahan pembikinan kapal sebagai aspek khusus yang memengaruhi design. Bahan itu bisa berbentuk kayu, FRP, ferro cement, besi dan aluminium.


Berdasar perbedaan penghitungan berat kapal semacam, biasanya kayu lebih enteng dari besi tapi dibutuhkan tubuh kapal yang semakin besar untuk kemampuan yang serupa dibanding besi karena kayu memiliki ketebalan lebih buat konstruksi. Tapi hal itu dikuasai oleh karakter mekanis kayu yang hendak memengaruhi fisik kayu mencakup penyusutan dan berat tipe.


Ferro cement (15% lebih berat dibanding kayu) lebih berat dari besi mempunyai berat keseluruhnya yang semakin besar walau dimensi tubuh kapal dapat kecil untuk kemampuan sama. Contoh lain ialah aluminium (25-32% lebih enteng dari kayu) yang bisa mengirit berat 30% dibanding besi, hingga keuntungan ini bisa tingkatkan kemampuan dan operasional.


Mekanisme peralatan kapal diantaranya ialah mekanisme propulsi, navigasi, telekomunikasi dan perlengkapan bedah muat. Penyeleksian dan tindakan mekanisme itu membutuhkan perhatian cermat karena akan punya pengaruh pada berat kapal dan seterusnya punya pengaruh pada kecepatan kapal.


Perawatan kapal sudah dicakup dalam plant-maintenance sistem tiap kapal. Seterusnya yang penting jadi perhatian ialah sisi tubuh bawah air yang memengaruhi tahanan yang bervariatif sesuai kondisi sisi itu dan terkait dengan lapis lindung yang dipakai.


c. INTERNAL

Dimensi khusus kapal ialah panjang, lebar, dalam dan draft. Panjang (L) yang diartikan biasanya panjang garis air antara perpendicular (depan-belakang), lebar (B) ialah jarak horisontal pada lebar terlebar, dalam (D) ialah jarak vertikal dari garis dasar ke dek lambung muncul di sisi tengah kapal dan penuh (d) ialah jarak vertikal dari garis dasar ke garis air. Dimensi ini sebagai komponen penting untuk tentukan kemampuan kapal.


Dampak dimensi khusus ialah tahanan yang muncul karena susunan tubuh kapal di atas air dan rasio di antara dimensi itu yang memengaruhi kestabilan dan kekuatan olah gerak hingga bisa memengaruhi kecepatan yang dibuat. Rasio L/B punya pengaruh pada tahanan propulsi hingga bila nilai ini menjadi kecil punya pengaruh jelek pada kecepatan kapal. Rasio B/D punya pengaruh pada kestabilan kapal tetapi membesarnya nilai ini menyebabkan kekuatan propulsi turun dan kecepatan kapal turun juga.


Wujud tubuh kapal tentukan kemampuan muat, keamanan dan kestabilan, kenyamanan, dan kecepatan yang bisa diraih. Rasio di antara dimensi khusus tidak memvisualisasikan wujud tubuh kapal karena dimensi itu sebagai dimensi dari kapal yang diibaratkan berupa kotak. Sementara untuk wujud kapal dilukiskan oleh beberapa koefisien khusus yang terkait dengan peristiwa hidrodinamika.


Koefisien block (di antara 0,400-0,780) ialah rasio di antara volume benaman pada wujud segi panjang yang batasi wujud kapal hanya garis air. Koefisien itu memperlihatkan kurus atau gemuknya kapal (type fair, good atau fine). Koefisien garis air memperlihatkan pembagian sektor datar pada garis air pada sektor segi panjang yang batasi wujud kapal pada garis air. Koefisien tengah kapal (di antara 0,722-0,980) ialah rasio luas di antara sisi membentang tengah kapal pada sektor segi panjang yang batasi wujud kapal pada sektor tengah itu. Koefisien prismatik (di antara 0,554-0,788) memperlihatkan distribusi benaman pada arah memanjang kapal atau rasio di antara koefisien block dengan koefisien tengah kapal.


Kekuatan mesin kapal untuk gerakkan kapal dengan kecepatan yang diharapkan disebutkan daya mesin. Dan daya mesin itu ada dua tipe yakni daya bertahap dan daya maksimal. Daya bertahap untuk capai kecepatan service dan daya maksimal untuk capai kecepatan maksimal atau kecepatan eksperimen.


Ada banyak istilah horse power sebagai daya mesin dikenali di kapal yakni IHP, BHP, SHP atau DHP atau PHP dan EHP. IHP ditetapkan dari penekanan dalam silinder atau diakui dari grafik mesin. BHP sebagai tenaga yang diperlukan untuk memutar kutub dan nilainya lebih kecil dari IHP karena ada kehilangan tenaga di dalam silinder. SHP ditetapkan dari torsi pada kutub dan EHP sebagai tenaga yang diperlukan untuk gerakkan kapal.


Adapun type piranti propulsi atau tipe propeler yang dipakai ialah screw propeller terbagi dalam: fixed pitch, controllable pitch dan contra-rotating; jet propellers terbagi dalam jet air lewat nosel di di air dan di atas air dan vertical axis propellers terbagi dalam Kirsten-Boeing dan Voith-Schneider.


A. Kapal Menurut Berbahan.

Bahan untuk membikin kapal berbagai macam ada dan bergantung dari maksud dan tujuan pembikinan itu. Tentu saja dicari bahan yang paling ekonomis sesuai kepentingannya.

Kapal kayu ialah kapal yang semua konstruksi tubuh kapal dibikin dari kayu

Kapal fiberglass ialah kapal yang semua kontruksi tubuh kapal dibikin dari fiberglass.

Kapal ferro cement ialah kapal yang dibikin berbahan semen yang diperkokoh dengan baja sebagai tulang-tulangnya. Peranan tulangan ini benar-benar tentukan karena tulangan ini yang hendak menyangkal semua style-gaya yang bekerja pada kapal. Disamping itu tulangan ini dipakai sebagai tempat perletakan kombinasi semen sampai jadi satu kesatuan yang betul-betul homogen, maknanya bersama dapat meredam style yang tiba dari semua arah.

Kapal baja ialah kapal yang semua konstruksi tubuh kapal dibikin dari baja. Secara umum kapal baja selalu memakai mekanisme konstruksi las, dan pada beberapa kapal saat sebelum perang dunia II masih dipakai konstruksi keling. Kapal pertama kali yang memakai mekanisme konstruksi las ialah kapal Liberty, yang digunakan di saat perang dunia II. Di saat itu ada banyak kekurangan-kelemahan pada system pengelasan, hingga kerap ditemui perpecahan-keretakan pada konstruksi kapalnya. Karena ada kemajuan-kemajuan dalam tehnik pengelasan dan tehnologi pembikinan kapal, kekurangan-kelemahan itu tidak ditemui kembali. Keuntungan mekanisme las ialah jika pembikinan kapal jadi lebi hcepat bila dibanding dengan konstruksi keling. Selain padakonstruksi las berat kapal keseluruhannya jadi lebih enteng.


B. Kapal Berdasar Alat Pendorongnya.

Pendorong kapal tentukan kategorisasi kapal sesuai maksudnya.

Kapal dengan memakai alat pendorong monitor. Pada tipe ini kecepatan kapal bergantung pada ada angin. Banyak kita temui pada beberapa kapal latih dan pada kapal barang tapi terbatas pada kapal- kapal kecil saja.

Kapal dengan memakai alat pendorong padle wheel System padle wheel, pada konsepnya ialah style tahanan air yang mengakibatkan/memunculkan style dorong kapal (seperti dayung). Padle wheel terpasang dikiri dan kanan kapal dan gerak putarnya ditolong oleh mesin. Biasanya dipakai di wilayah yang memiliki perairan yang tenang misalkan di danau, sungai sebagai beberapa kapal pesiar.

Kapal dengan memakai alat pendorong jet propultion system ini pada konsepnya ialah air diisap lewat aliran dari muka lalu didorong ke belakang dengan pompa sampai memunculkan stimulan (jet air ke belakang). System ini lebih banyak kita temui pada tug boat tapi perannya untuk menggerakkan bukan menarik.

Kapal dengan memakai alat pendorong propeller (baling-baling). Kapal bergerak karena berputar-putarnya baling yang terpasang ada di belakang tubuh kapal hingga memunculkan daya dorong. Alat pendorong berikut yang secara umum dipakai di saat sekarang ini.


C. Kapal Berdasar Mesin Pendorong Intinya.

Faktor-faktor ekonomis dan beberapa faktor desain akan tentukan mesin jenis apa yang pas untuk terpasang di suatu


kelas tertentu dari sebuah kapal. Beberapa jenis yang umum digunakan salah satunya:


1. Mesin uap torak (Steam reciprocating engine)

Umumnya yang digunakan ialah triple expansion engine (bersilinder tiga) atau ganda Compound engine.

Keuntungan:

gampang penggunaan dan pengaturan.

gampang berputar-putar balik (reversing) dan memiliki kecepatan putar yang serupa dengan putaran propeller.

Kerugiannya:

konstruksinya berat dan makan banyak tempat dan penggunaan bahan bakar besar.


2. Turbine uap (Steam turbine)

Tenaga yang dibuat oleh mesin seperti ini benar-benar rata dan uniform dan penggunaan uap benar-benar efektif baik pada penekanan tinggi atau rendah.

Kejelekannya yang khusus ialah tidak bisa berputar-putar balik atau non reversible hingga dibutuhkan reversing turbine yang tertentu khusus untuk kepentingan itu.

putarannya tinggi sekali hingga, reduction propeller gear, benar-benar dibutuhkan untuk membikin putaran propeller tidak boleh terlampau tinggi.

Vibration benar-benar kecil dan penggunaan bahan bakar kecil jika dibanding dengan mesin uap torak. Mesin seperti ini bisa dibikin memiliki tenaga besar sekali, oleh karenanya dipakai untuk kapal yang memerlukan tenaga besar.


3. Turbine Electric Drive.

Beberapa kapal yang kekinian menggunakan mekanisme di mana satu turbin memutarkan sebuah elektrik generator, dan propeller

dilakukan oleh satu motor yang terpisah tempatnya dengan menggunakan saluran listrik dari generator barusan. Di sini reversing turbine yang tertentu bisa dihapus dengan menggunakan system ini benar-benar gampang operasi beberapa mesinnya.


4. Motor pembakaran dalam (intern combustion engine).

Mesin yang terbanyak digunakan ialah motor bensin untuk tenaga kecil (motor tempel atau out board motor). Dan tenaga yang semakin besar digunakan mesin diesel yang dibikin pada suatu unit yang besar untuk beberapa kapal yang berkecepatan rendah dan sedang.

Keuntungannya dapat segera diputar balik dan bisa digunakan dengan gabungan dengan beberapa unit kecil. Untuk tenaga yang serupa, bila dibanding dengan mesin uap semakin lebih kecil ukuran. Karena ada perkembangan dalam penggunaan turbo pengisi daya untuk supercharging karena itu beratnyapun bisa diperkecil dan pendapatan tenaga bisa dilipat gandakan.


5) Gas turbine.

Konsepnya ialah satu pendorong yang menggunakan udara yang dimampatkan (dikompresikan) dan dihidupkan dengan memakai bahan bakar yang disemprot dan setelah terjadi peledakan udara yang terbakar akan berkembang. Selanjutnya kombinasi gas yang dibuat itu yang digunakan untuk memutar turbine.

Gas yang sudah kepakai memutar turbine itu saat sebelum dibuang masih bisa digunakan untuk "heat exchangers" hingga penggunaannya bisa seefektif mungkin. Tipe mesin ini yang sebenarnya ialah gabungan dari "Free Piston Gas Fier" dan gas turbine sedikit digunakan oleh beberapa kapal dagang. Research berkenaan mesin ini ada banyak dilaksanakan.


6. Nuclear Engine

Wujud Propulsi ini cuman digunakan pada beberapa kapal besar non komersial seperti kapal induk, kapal perang hingga kapal yang menggunakannya terbatas.


Tipe - tipe kapal ikan yang berada di Indonesia

1. Kapal perikanan

Kapal, perahu atau alat apung yang lain dipakai untuk lakukan penangkapan ikan, memberikan dukungan operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengiriman ikan, pemrosesan ikan, training perikanan dan riset/eksploitasi perikanan.


2. Kapal penangkap ikan

Kapal yang khusus dipakai untuk tangkap ikan, terhitung memuat dan mengusung, simpan, mendinginkan atau mengawetkan.


3. Perahu penangkap ikan

Fasilitas apung penangkapan yang tidak memiliki geladak khusus dan bangunan atas/rumah geladak dan cuman mempunyai bangunan atas/rumah geladak yang khusus dipakai untuk tangkap ikan, terhitung memuat dan mengusung, simpan, mendinginkan atau mengawetkan.


4. Rakit penangkap ikan

Fasilitas apung penangkapan yang terbagi dalam formasi tangkai bambu, kayu, pipa atau bahan yang lain yang memiliki daya apung secara eksklusif dipakai untuk tangkap ikan, terhitung memuat dan mengusung, simpan, mendinginkan atau mengawetkan.


5. Kapal pukat hela

Kapal penangkap ikan yang menjalankan pukat hela yang diperlengkapi dengan salah satunya atau beberapa peralatan penangkapan ikan berbentuk pangsi pukat, penggantung, tempat peluncur dan tangkai bentang.


6. Kapal pukat cincin

Kapal penangkap ikan yang menjalankan pukat cincin yang diperlengkapi dengan salah satunya atau beberapa peralatan penangkapan ikan berbentuk block daya, derek tali kerut, sekoci kerja dan tempat peluncur.


7. Kapal penggaruk

Kapal penangkap ikan yang menjalankan alat tangkap penggaruk yang diperlengkapi dengan salah satunya atau beberapa peralatan penangkapan ikan berbentuk pangsi penggaruk dan tangkai bentang.


8. Kapal jala angkat

Kapal penangkap ikan yang menjalankan alat tangkap jala angkat yang diperlengkapi dengan salah satunya atau beberapa peralatan penangkapan ikan berbentuk pangsi jala angkat, tangkai bentang depan dan belakang dan lampu pengumpul ikan.


9. Kapal jala insang

Kapal penangkap ikan yang menjalankan alat tangkap jala insang yang diperlengkapi dengan peralatan penangkapan ikan berbentuk pangsi penggulung jala.


10. Kapal pemasang jebakan

Kapal penangkap ikan yang menjalankan alat tangkap ikan dengan jebakan yang diperlengkapi peralatan penangkapan ikan berbentuk pangsi penarik tali jebakan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rupanya Banyak, Ini Tipe Perahu Nelayan di Indonesia

Jeli Pilih Sepatu Olahraga yang Pas